Sabtu, 03 November 2012

Aku Hanya Pria Biasa

Bismillah
...
Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak...
Terima kasih karena telah memilihku di antara ribuan pejuang-pejuang di luar sana yang siap untuk kau pilih..
Padahal kau begitu tahu begitu tahu, aku hanya pria biasa, yang sa...ngat jauh dari sempurna.
Karenanya ku ingin kau tau,aku bukan pria yang sempurna, aku begitu b
anyak kekurangan.
Maka ketahuilah...

Kepadamu yang akan memilihku kelak...
Aku tak sebijak Umar bin Khattab, karenanya ku ingin kau tau,
aku bisa saja berbuat salah dan begitu membuatmu marah.
Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku,
nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah penasehatku, tak akan berani ku menyakitimu...

Duhai kau yang yang telah memilihku kelak.
Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak tampan rupawan di matamu,
ada kalanya aku akan terlihat begitu kusam dan jelek.
Mungkin karena aku begitu sibuk di luar sana,
untuk menyiapkan perbekalan untuk jalan juang dakwah kita
Maka, aku akan tampak kotor dan berdebu.
Atau karena seharian ku harus membenahi calon istana kecil kita,
agar kau dan buah hati kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat.

Maka mungkin aku tidak sempat merawat diri untuk bersamamu kelak
Ataukah kau akan menemukanku terkantuk-kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu,
bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu,
tapi semalam saat kau tertidur dengan nyenyak,
aku selalu menjagamu sembari memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan

dan ku tau kau letih memasak di dapur untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu..
Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku,
maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatan ku...

Padamu yang menjadi pendamping dalam hidupku kelak...
Ketahuilah, aku tak sesabar Utsman bin Affan, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah,
tak terkontrol, bukan karena ku membencimupadamu, tapi aku hanya pria biasa,
aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku,
dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu,
maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya senyumanmu...
Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadam segala resahku...

Padamu yang menjadi pendamping dalam hidupku kelak...
Ketahuilah, aku tak secerdas Ali bin Abi Thalib..
Maka jangan pernah bosan untuk menasehatiku ke arah-NYA..
Jangan segan membangunanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.
Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah..
Bantu tanganku menggenggammu ke Jannah-NYA agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya...

Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku...
Seiring berjalanya waktu,kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah,
akan menipis dam memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar...
Dan kau tak akan menemukanku sebagai pria tampan, yang kau terima khitbahnya puluhan tahun yang lalu...
Bukan pria muda yang selalu menyenangkan matamu...
Maka jangan pernah berpaling dariku...
Karena satu yang tak pernah berubah,
bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah,
yaitu rasa cintaku padamu...

Ketahuilah... Tiap harinya, tiap jam,menit dan detiknya,telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu.Maka cintailah aku karena-NYA, dengan apa adanya aku...
Jangan berharap aku menjadi pria sempurna...
Maafkan aku karena aku bukan Nabi...
Aku hanya pria biasa....

Lihat yang lainnya ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar